Catatan Reportase :
Dari Pemilu Amerika : George
Bush atau Al Gore? (8)
New Orleans, 08/11/00, 01:00
PM (09/11/00 - 02:00 WIB)
Ooops….., ternyata pacuan presiden
Amerika belum usai. George Bush ternyata “belum” menjadi presiden terpilih.
Pagi tadi saya baru tahu ada kejadian menarik dalam pemilihan presiden Amerika
kali ini.
Lewat tengah malam tadi,
ketika saya lihat CNN melaporkan bahwa Bush berhasil menang di Florida, saya
pikir presiden baru Amerika sudah terpilih. TV dan komputer pun lalu saya
matikan, dan pergi tidur. Hingga tadi pagi ketika berangkat ke kantor saya
masih beranggapan hasil tadi malam sudah final. Rupanya setiba di kantor, saya
menjumpai berita menarik bahwa akan dilakukan penghitungan ulang atas jumlah
pengumpulan suara di negara bagian Florida. Ini berarti, baik Bush maupun Gore
hingga saat ini sama-sama belum mencapai angka “ajaib” 270 suara (electoral
vote) untuk meraih kemenangan.
Padahal dini hari tadi Gore
sudah telanjur menilpun Bush untuk mengucapkan selamat dan sudah siap-siap
menjumpai pemilihnya di kota Nashville, Tennessee, guna menyampaikan sepatah
dua patah kata atas kekalahannya. Gore pun sudah siap menerima kekalahannya dan
akan mendukung pemerintahan Bush.
Hasil perhitungan akhir dari
49 negara bagian termasuk dari ibukota Washington DC yang sudah diselesaikan
penghitungan suaranya hingga dini hari tadi, George Bush memperoleh 246 suara
dari 29 negara bagian dan Al Gore mengumpulkan 260 suara dari 20 negara bagian.
Penambahan 11 suara bagi Gore diperoleh dari kemenangannya di negara bagian
Wisconsin. Dengan demikian, masih tersisa 2 negara bagian yang belum
menyelesaikan perhitungan akhirnya, yaitu Oregon dengan 7 suara dan Florida
(yang dilakukan penghitungan ulang) dengan 25 suara.
Dari posisi terakhir pengumpulan
suara ini tampaknya suara dari Florida akan menjadi kunci kemenangan baik bagi
Bush maupun Gore. Sedangkan suara dari Oregon yang hanya 7 suara, tidak lagi
menjadi penentu kemenangan. Selain juga kelihatannya akan perlu waktu untuk
mencapai hasil perhitungan akhir di Oregon mengingat sistem pemilihannya
dilakukan lewat pos.
Kejadian ini agaknya cukup
menarik perhatian bagi masyarakat Amerika sendiri yang biasanya cenderung
“tidak urus” dengan pemilihan presidennya. Baru pertama kali ini dilakukan
penghitungan ulang atas perolehan suara di suatu negara bagian di saat-saat
yang menentukan. Justru hal ini terjadi di Florida yang secara geografis
terletak di pantai timur Amerika yang berarti penutupan TPS-nya sebenarnya
sudah dilakukan lebih awal dibandingkan dengan negara bagian lain yang berada
di wilayah tengah maupun pantai barat.
Kenapa demikian? Sepanjang
yang saya ketahui, saya tidak menjumpai adanya aturan tentang penghitungan
ulang ini. Saya hanya mereka-reka, barangkali karena jatah suara (electoral
vote) dari Florida menjadi kunci kemenangan bagi kedua kandidat presiden,
sedangkan selisih pengumpulan kartu suara (popular vote) antara keduanya sangat
tipis, maka diperlukan akurasi dalam perhitungannya hingga tuntas. Tambahan
lagi bahwa ternyata tidak semua kabupaten (county) di Florida sudah menggunakan
sistem komputerisasi, masih ada juga beberapa daerah yang penghitungannya
dilakukan secara manual.
Menurut Panitia Pemilu,
dikatakan bahwa di Florida jika margin pengumpulan kartu suara antara kedua
kandidat utama sangat tipis atau kurang dari 1%, maka otomatis akan dilakukan
penghitungan ulang. Memang dari data terakhir tadi pagi, margin pengumpulan
kartu suara antara Bush dan Gore hanya berbeda 1785 suara untuk keunggulan
Bush.
Saya tidak tahu alasannya
kenapa tadi malam CNN buru-buru menyimpulkan angka yang belum resmi dikeluarkan
oleh Panitia ini sebagai angka kemenangan bagi Bush. Akibatnya menjadi fatal
karena informasi dari media ini dengan cepat terkonsumsi oleh masyarakat
seluruh dunia, terlepas dari apakah nantinya benar-benar Bush yang akan menang
di Florida.
Melihat perkembangan
penghitungan suara di Florida, maka para pengamat memperkirakan bahwa posisi
suara dari pemilih yang tidak hadir (absentee ballots) akan menjadi sangat penting.
Ini adalah kartu suara yang antara lain berasal dari pemilih di luar Florida
atau di luar negeri, seperti halnya para pekerja dan petugas militer yang sudah
terdaftar di Florida sehingga suara mereka dikirimkan melalui surat.
Biasanya suara-suara ini
tidak banyak berpengaruh di dalam penghitungan akhir suara secara keseluruhan.
Tetapi kali ini menjadi sangat berarti karena Florida akan menjadi penentu
siapa presiden Amerika yang akan terpilih, sedangkan selisih jumlah suara
antara kedua kandidat utama yang sudah dihitung hingga saat ini sangat tipis.
Direncanakan paling lambat
hari Kamis sore besok (Jum’at pagi WIB) hasil perhitungan resminya sudah dapat
diketahui. Demi menjaga kenetralannya, maka proses penghitungan ulang ini
sendiri akan disaksikan oleh berbagai pihak sebagai komisi pengawas, termasuk
para pejabat, perwakilan media massa dan perwakilan baik dari kubu George Bush
maupun Al Gore.
Tampaknya masa deg-degan
bagi kedua kubu Bush maupun Gore beserta pendukungnya masih harus berlanjut
hingga hari-hari ini. Masyarakat Amerika juga jadi penasaran dengan belum
diketahuinya siapa presiden baru mereka, meskipun pemilu sudah usai. Segenap
mata sedang tertuju ke Florida, “the Sunshine State” yang pantai timurnya
banyak dikunjungi wisatawan untuk mandi matahari, terutama di pantai Miami dan
Keystone.
Sebagai penonton, saya sangat menikmati kejadian
langka ini. Jadi, kalau ada yang berminat dengan kejadian ini, ya mari
sama-sama kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh negeri besar ini untuk memilih
presiden barunya.-
Yusuf Iskandar
[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]